BENERBARENG.ID – Komitmen Pertamina Patra Niaga dalam menjaga keselamatan kerja kembali mendapatkan pengakuan nasional. Dalam Forum Komunikasi Keselamatan Minyak dan Gas Bumi (Migas) 2025 yang diselenggarakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), perusahaan berhasil memborong 8 penghargaan, terdiri dari 6 Patra Nirbhaya Karya dan 2 Patra Prakarsa. Penghargaan tersebut diserahkan pada acara yang berlangsung di Gedung Forum Teknologi LEMIGAS, Jakarta Selatan, Kamis (13/11).
Penghargaan Patra Nirbhaya Karya untuk kategori Tanpa Kehilangan Jam Kerja akibat Kecelakaan diraih oleh sejumlah regional Pertamina Patra Niaga. Regional Sumatra Bagian Utara, Kalimantan, serta Papua Maluku berhasil mendapatkan Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha I. Sementara Regional Jawa Timur–Bali–Nusa Tenggara, Jawa Bagian Tengah, serta Sumatra Bagian Selatan meraih Patra Nirbhaya Karya Utama. Capaian ini mencerminkan konsistensi Pertamina Patra Niaga menjaga keselamatan di seluruh lini operasionalnya.
Di sisi lain, penghargaan Patra Prakarsa diberikan atas inovasi keselamatan yang dinilai memberikan dampak signifikan. Regional Sumatera Bagian Utara melalui satuan kerja Medical memperoleh penghargaan tersebut berkat pengembangan aplikasi HERCULES (Health Risk Assessment and Control Online Ultimate System), yang meningkatkan ketepatan analisis risiko kesehatan kerja dan memperkuat upaya pengendalian hazard. Penghargaan serupa juga diberikan kepada Regional Jawa Bagian Tengah melalui inovasi PC Prove SSB, yang menciptakan metode SPION (Safety Purging In/Out with Water Gas Inert) guna menekan risiko dalam proses purging LPG.
VP HSSE Pertamina Patra Niaga, Geri Simansyah Achsan, menyampaikan bahwa prestasi ini merupakan hasil implementasi program keselamatan yang dijalankan secara disiplin dan menyeluruh di seluruh regional. Ia menegaskan keberhasilan tersebut tidak lepas dari kepemimpinan yang kuat serta komitmen kolektif mulai dari pimpinan hingga petugas operasional di lapangan.
“Konsistensi, leadership, dan komitmen merupakan kunci dalam menjaga aspek keselamatan. Semua regulasi dan program keselamatan yang ditetapkan perusahaan harus diterapkan dengan disiplin di seluruh level, mulai dari top leaders hingga operational leader,” ujar Geri.
Sementara itu, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, menekankan bahwa keselamatan merupakan fondasi dalam pembangunan sektor energi nasional. Menurutnya, berbagai agenda strategis seperti peningkatan produksi migas, efisiensi industri, hingga percepatan hilirisasi tidak akan berjalan efektif tanpa budaya keselamatan yang kuat.
“Keselamatan migas bukan sekadar aspek teknis, tetapi bagian integral dari pencapaian Asta Cita. Memperkuat ketahanan energi nasional dan membangun industri yang mandiri serta berdaya saing membutuhkan komitmen keselamatan yang kokoh. Semoga penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus menjadi teladan dan memperkuat budaya keselamatan di seluruh sektor migas Indonesia,” ujarnya.
Dengan raihan ini, Pertamina Patra Niaga kembali menunjukkan perannya sebagai perusahaan energi yang tidak hanya fokus pada distribusi energi nasional, tetapi juga menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama dalam setiap operasinya. (ZSP)



